Kebangkitan AS Roma Dari Krisis Menuju Kesuksesan di Serie A – AS Roma, salah satu klub sepak bola paling bersejarah di Italia, telah melalui banyak pasang surut selama beberapa dekade terakhir. Namun, di bawah kepemimpinan José Mourinho, klub yang bermarkas di Stadion Olimpico ini berhasil mengatasi berbagai tantangan dan kembali menunjukkan taringnya di kompetisi Serie A. Dengan filosofi yang penuh tantangan, Mourinho berhasil mengubah AS Roma yang sempat terpuruk menjadi pesaing serius di liga domestik. Artikel ini akan membahas perjalanan kebangkitan AS Roma, dari masa-masa krisis menuju kesuksesan yang kini mereka raih di Serie A.
Krisis yang Menghantui AS Roma
AS Roma pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit, terutama setelah periode kejayaan mereka pada 2000-an. Setelah kepergian Francesco Totti, simbol dan legenda klub, Roma kehilangan figur sentral yang selama ini menjadi pendorong utama mereka. Tanpa Totti, AS Roma tampak kesulitan menemukan identitas dan stabilitas. Ditambah dengan pergantian pelatih yang sering dan keputusan transfer yang kurang tepat, klub ini tidak mampu bersaing dengan kekuatan besar lainnya di Serie A seperti Juventus, Inter Milan, dan AC Milan.
Pada musim-musim sebelumnya, meski memiliki pemain berbakat seperti Edin Džeko, Daniele De Rossi, dan Kevin Strootman, tim tidak mampu konsisten di liga. Roma kerap kali tampil menjanjikan di awal musim, namun terperosok dalam performa yang buruk di paruh kedua kompetisi. Kesulitan dalam mencapai posisi empat besar, yang merupakan tiket untuk kompetisi Eropa, menjadikan AS Roma semakin frustrasi.
Kedatangan José Mourinho: Titik Balik AS Roma
Setelah beberapa musim penuh kekecewaan, AS Roma akhirnya mendatangkan José Mourinho pada musim 2021/2022. Pelatih asal Portugal ini, yang memiliki pengalaman luar biasa di klub-klub besar seperti Chelsea, Real Madrid, dan Inter Milan, dianggap sebagai sosok yang tepat untuk membawa perubahan. Dengan reputasinya sebagai pelatih pemenang, Mourinho membawa harapan baru untuk Roma.
Kedatangan Mourinho bukan hanya membawa angin segar dalam hal strategi dan taktik, tetapi juga dalam hal mentalitas tim. Mourinho dikenal dengan gaya kepelatihannya yang tegas dan filosofi permainan yang pragmatis. Filosofi ini mengedepankan pertahanan yang solid dan serangan balik cepat, yang cocok dengan potensi pemain yang dimiliki AS Roma. Dengan demikian, Mourinho memberi AS Roma sebuah landasan yang lebih kokoh untuk kembali bersaing di Serie A.
Taktik Mourinho: Menemukan Keseimbangan Antara Pertahanan dan Serangan
Salah satu aspek paling menonjol dari Mourinho adalah kemampuannya dalam merancang taktik yang mengutamakan keseimbangan. Di AS Roma, ia mengimplementasikan sistem pertahanan yang sangat terorganisir dan disiplin. Dengan menggunakan formasi 3-4-2-1 atau 4-2-3-1, Mourinho memastikan bahwa timnya tidak hanya kuat di lini belakang tetapi juga siap melancarkan serangan balik yang cepat dan mematikan.
Kunci dari permainan AS Roma di bawah Mourinho adalah pertahanan yang rapat dan kesediaan untuk menunggu momen yang tepat untuk menyerang. Pemain seperti Chris Smalling, Gianluca Mancini, dan Roger Ibañez menjadi pilar utama di lini belakang yang tidak mudah ditembus oleh lawan. Di lini tengah, pemain seperti Lorenzo Pellegrini, Henrikh Mkhitaryan, dan Bryan Cristante bekerja keras untuk mengatur tempo permainan dan menghubungkan lini pertahanan dengan serangan.
Namun, yang membedakan AS Roma dari tim-tim lainnya adalah ketajaman serangan balik mereka. Mourinho memanfaatkan kecepatan pemain sayap seperti Nicolo Zaniolo dan kehadiran striker seperti Tammy Abraham untuk menyerang lawan dengan cepat dan efisien. Serangan balik ini membuat AS Roma sulit untuk dihentikan, terutama ketika lawan lengah dan membuka ruang di lini belakang mereka.
Pengaruh Mourinho terhadap Pemain Individu
Salah satu aspek yang sering diabaikan dalam keberhasilan sebuah tim adalah bagaimana seorang pelatih mampu mengembangkan potensi individu pemain. Mourinho, yang dikenal sebagai manajer yang mampu mengeluarkan potensi terbaik dari pemain, berhasil melakukan hal tersebut di AS Roma. Pemain seperti Tammy Abraham dan Nicolo Zaniolo, yang sebelumnya tidak terlalu mendapat perhatian, berkembang pesat di bawah asuhan Mourinho.
Abraham, yang didatangkan dari Chelsea, langsung menjadi mesin gol bagi Roma. Dengan kemampuan fisik yang luar biasa dan ketajaman di depan gawang, striker asal Inggris ini menjadi penentu di banyak pertandingan penting. Mourinho memberikan kepercayaan penuh kepada Abraham, yang menjadikannya sebagai pilihan utama di lini depan. Kepercayaan ini tidak disia-siakan, dengan Abraham menjadi pencetak gol utama yang membantu Roma meraih banyak kemenangan.
Zaniolo, meskipun sebelumnya kerap diganggu cedera, juga menemukan kembali permainan terbaiknya di bawah Mourinho. Zaniolo, yang dikenal dengan kecepatan dan kekuatan fisiknya, menjadi ancaman besar di sayap. Mourinho memanfaatkan kelebihan Zaniolo dalam transisi serangan cepat, membuat pemain muda ini tampil lebih tajam dan produktif.
Kesuksesan di Serie A dan Kompetisi Eropa
Keberhasilan AS Roma tidak hanya terbatas pada Serie A, tetapi juga di kompetisi Eropa. Mourinho membawa AS Roma meraih gelar pertama mereka di Eropa dengan memenangkan Liga Konferensi Eropa pada 2022. Kemenangan ini memberikan klub sebuah trofi internasional yang sangat berarti dan mempertegas bahwa AS Roma kini sudah kembali menjadi kekuatan di Eropa.
Di Serie A, meskipun Roma belum berhasil meraih gelar juara, performa mereka semakin stabil dan konsisten. Roma tidak hanya mampu bersaing dengan tim-tim besar, tetapi juga berhasil menjaga jarak dengan pemimpin klasemen. Perjalanan mereka yang impresif di bawah Mourinho membawa AS Roma kembali ke zona Liga Champions, yang merupakan tujuan utama klub.
Tantangan yang Masih Menanti
Namun, meskipun AS Roma telah menunjukkan kemajuan pesat, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi. Di Serie A, persaingan sangat ketat, dengan Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Napoli terus menjadi ancaman. Mourinho perlu terus meningkatkan kualitas tim dan mengatasi berbagai kekurangan yang masih ada. Terutama dalam hal kedalaman skuad dan ketahanan fisik pemain di sepanjang musim.
Selain itu, meskipun AS Roma telah sukses di kompetisi Eropa, tantangan untuk bisa bertahan di level tertinggi akan terus ada. Mourinho harus bisa menjaga konsistensi di Liga Champions atau Liga Europa untuk memastikan AS Roma tetap relevan di kancah Eropa.
Kesimpulan: Kebangkitan AS Roma di Era Mourinho
Kebangkitan AS Roma di bawah José Mourinho adalah bukti nyata bahwa dengan taktik yang tepat, pengelolaan tim yang cerdas, dan mentalitas pemenang, sebuah klub dapat bangkit dari keterpurukan. Dari krisis yang menghantui mereka, AS Roma kini kembali menjadi pesaing serius di Serie A dan Eropa. Keberhasilan Mourinho dalam membangun tim yang solid dan efektif membuat AS Roma tidak hanya bisa bersaing di tingkat domestik, tetapi juga di kancah internasional.
Meski masih ada tantangan besar yang menanti, kebangkitan Roma di era Mourinho menunjukkan bahwa klub ini memiliki potensi besar untuk meraih sukses lebih banyak di masa depan. Jika Mourinho mampu terus mengembangkan tim dan mengatasi tantangan yang ada, masa depan cerah menanti AS Roma.