Inter Milan atau AC Milan? Siapa Penguasa Serie A Musim Ini? – Inter Milan tampil sebagai salah satu tim paling konsisten di Serie A musim ini. Setelah berhasil membangun fondasi solid bersama pelatih Simone Inzaghi, Inter menunjukkan bahwa mereka bukan hanya kuat di atas kertas, tetapi juga mampu mempertahankan ritme permainan sepanjang musim. Gaya bermain khas Inzaghi, dengan formasi 3-5-2 yang memanfaatkan kekuatan bek tengah dan kreativitas lini tengah, membuat Inter sulit ditaklukkan.
Romelu Lukaku, Lautaro Martínez, dan pemain seperti Nicolò Barella serta Hakan Çalhanoğlu menjadi motor serangan yang mematikan. Lautaro, khususnya, menunjukkan peningkatan luar biasa sebagai kapten dan pencetak gol utama. Ketajamannya membuat Inter tetap berada di jalur perburuan gelar. Ditambah lagi, sektor pertahanan yang diperkuat Milan Škriniar (meski sempat diwarnai isu transfer) dan Alessandro Bastoni, tetap kokoh menghadapi gempuran lawan.
Selain itu, Inter unggul dalam kedalaman skuad. Rotasi pemain berjalan efektif, sehingga tidak bergantung pada satu atau dua bintang saja. Bahkan ketika salah satu pemain inti absen karena cedera, masih ada pengganti yang mampu menjaga kualitas permainan. Faktor ini menjadi pembeda besar dalam persaingan ketat Serie A, di mana konsistensi adalah kunci utama menuju Scudetto.
Namun, Inter tetap menghadapi tantangan besar. Tekanan dari jadwal padat, baik di liga maupun kompetisi Eropa, bisa memengaruhi performa. Selain itu, beberapa kali Inter masih terlihat kesulitan menghadapi tim kecil yang bermain bertahan. Jika kelemahan ini tidak segera dibenahi, peluang untuk benar-benar mendominasi bisa terancam.
Kebangkitan AC Milan: Generasi Muda yang Haus Gelar
Di sisi lain, AC Milan datang dengan semangat kebangkitan. Sejak Stefano Pioli mengambil alih kursi pelatih, Rossoneri menunjukkan perkembangan signifikan. Mereka berhasil meraih Scudetto musim 2021/2022, mengakhiri puasa gelar selama lebih dari satu dekade. Musim ini, ambisi Milan tidak berkurang sedikit pun, bahkan semakin besar dengan dukungan pemain muda berbakat dan rekrutan baru yang segar.
Rafael Leão, sang bintang muda asal Portugal, menjadi sorotan utama. Kecepatan, kreativitas, dan ketajamannya membuat lini serang Milan sangat berbahaya. Ditambah dengan Olivier Giroud yang berpengalaman, kombinasi muda dan tua ini memberi Milan keseimbangan di lini depan. Kehadiran Theo Hernández di sisi kiri juga menambah variasi serangan dengan overlap tajam yang sulit dihentikan lawan.
Milan juga gencar mendatangkan pemain baru yang bisa memperkuat kedalaman skuad. Kehadiran Ruben Loftus-Cheek dan Christian Pulisic, misalnya, memberi dimensi baru pada permainan mereka. Pioli juga memaksimalkan peran Sandro Tonali (sebelum akhirnya pindah ke Newcastle) sebagai gelandang jangkar, menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan dalam tim.
Meski begitu, Milan masih menghadapi beberapa kendala. Konsistensi menjadi masalah utama, terutama saat menghadapi tim papan bawah. Ada kalanya Milan kehilangan poin berharga hanya karena kurang fokus. Selain itu, ketergantungan pada Leão terkadang membuat serangan Milan mudah ditebak. Jika sang winger dijaga ketat, kreativitas tim bisa menurun drastis.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Milan kini jauh lebih kompetitif dibandingkan beberapa tahun lalu. Dengan semangat muda, kerja sama tim yang solid, serta dukungan penuh dari tifosi di San Siro, Rossoneri tetap menjadi pesaing serius dalam perebutan tahta Serie A musim ini.
Derby della Madonnina: Penentu Siapa Penguasa
Persaingan antara Inter dan Milan bukan hanya soal posisi klasemen, tetapi juga gengsi dalam Derby della Madonnina. Pertemuan antara dua tim sekota ini selalu menjadi sorotan dunia, bukan hanya di Italia. Derby ini sering kali menjadi titik balik, siapa yang lebih dominan di musim tersebut.
Dalam beberapa musim terakhir, Inter cenderung lebih unggul dalam derby, baik dari sisi kemenangan maupun performa keseluruhan. Namun, Milan juga pernah menunjukkan bahwa mereka bisa menundukkan tetangganya, terutama ketika merebut Scudetto 2021/2022. Rivalitas ini semakin sengit karena kedua tim sama-sama berjuang untuk membuktikan siapa yang lebih pantas disebut raja kota Milan sekaligus penguasa Serie A.
Derby tidak hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang mentalitas. Tim yang mampu keluar sebagai pemenang biasanya mendapatkan dorongan kepercayaan diri besar untuk melanjutkan musim. Sebaliknya, kekalahan bisa meninggalkan luka mendalam, bahkan memengaruhi performa dalam beberapa pertandingan berikutnya. Oleh karena itu, duel Inter vs Milan selalu dipandang sebagai pertandingan kunci dalam perebutan gelar.
Selain faktor teknis, derby juga sarat dengan cerita emosional. Dari sejarah panjang kedua klub hingga persaingan antar suporter, setiap pertemuan menciptakan atmosfer yang luar biasa. Musim ini, siapa pun yang keluar sebagai pemenang derby kemungkinan besar akan memiliki keunggulan psikologis dalam perburuan Scudetto.
Kesimpulan
Inter Milan dan AC Milan sama-sama memiliki peluang besar untuk menjadi penguasa Serie A musim ini. Inter mengandalkan stabilitas, kedalaman skuad, dan konsistensi permainan, sementara AC Milan mengusung semangat muda, kreativitas Leão, dan motivasi kebangkitan. Persaingan keduanya tidak hanya ditentukan oleh hasil melawan tim-tim lain, tetapi juga oleh intensitas Derby della Madonnina yang sarat gengsi.
Siapa penguasa Serie A musim ini? Jawabannya mungkin baru akan jelas di pekan-pekan terakhir kompetisi. Namun satu hal yang pasti, rivalitas abadi Inter dan Milan membuat Serie A kembali hidup dan menarik untuk diikuti. Pertarungan dua raksasa sekota ini membuktikan bahwa sepak bola Italia masih menyimpan drama, emosi, dan persaingan klasik yang tak lekang oleh waktu.